23.07
redpark oneagain
Buruknya kondisi lapangan Stadion Olympic Ashgabat, Turkmenistan membuat Indonesia tidak bisa bermain efisien. Arah bola sulit ditebak lantaran memantul tak sempurna. Itu pula yang membuat gawang Merah Putih kebobolan lebih dulu.
Turkmenistan meraih keunggulan ketika pertandingan memasuki menit ke- 12 melalui tendangan bebas. Sepakan Vyacheslav Krendelev dari sisi kiri pertahanan Indonesia tidak bisa dihalau kiper Ferry Rotinsulu. Ferry salah mengantisipasi lantaran bola sempat memantul lebih dulu sebelum meluncur ke gawang.
Tertinggal 0-1,Indonesia terus menekan. Pasukan Wim Rijsbergen berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke- 22 melalui Muhammad Ilham memanfaatkan kemelut di kotak penalti Turkmenistan. Gelandang Persija Jakarta itu menaklukkan kiper Maksatmyrat Shamuradov memanfaatkan bola muntah tendangan Muhammad Ridwan yang menusuk dari sisi kiri.
Bisa mencetak gol ke gawang Turkmenistan menjadi momen indah bagi Ilham. Gelandang kelahiran Majene,Makassar, 22 Januari 1981 itu belum pernah lagi membela timnas selama era kepelatihan Afred Riedl.Terakhir dia bermain ketika Benny Dollo masih menjadi pelatih timnas.
”Muhammad Ilham punya kecepatan dan skill bagus,hanya dia kurang piawai saat crossing. Kelebihan Ilham lainnya, dia mampu bertahan dalam situasi terburuk. Dia tipe pemain coming from behind,” ujar Bendol,sapaan Benny Dollo. Indonesia berpeluang membalik keadaan lewat Ridwan pada menit ke-23.
Sayang, tendangan kaki kirinya melenceng ke kanan gawang. Boaz Solossa pun nyaris merobek jala gawang The Green Man–– julukan Turkmenistan––sebelum turun minum.Namun, tendangannya melambung di atas mistar. Memasuki babak kedua, Indonesia mencoba meningkatkan tempo permainan. Sejumlah peluang tercipta. Namun, tembakan jarak jauh Solossa pada menit ke-56 berhasil dimentahkan Shamuradov.
Indonesia mendapat keuntungan setelah Artur Geworkyan diganjar kartu merah pada menit ke-75. Sayang keunggulan jumlah pemain itu tak mampu dimaksimalkan Merah Putih. Indonesia justru beberapa kali dikejutkan serangan Turkmenistan.
”Memang dalam pertandingan ini pemain tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik karena lapangan buruk. Tapi,hasil ini sudah bagus.Hasil imbang (1-1) di kandang lawan merupakan modal positif dan harus dimanfaatkan saat leg kedua,”ujar asisten pelatih timnas Indonesia Widodo C Putro.
Hasil imbang ini cukup meringankan beban Indonesia saat leg kedua di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 28 Juli nanti. Indonesia hanya butuh bermain seri 0-0 agar bisa melaju ke fase berikutnya.
sumbernya disini
0 komentar:
Posting Komentar