Our Networks krazymarket.com dailysocial.net bolalob.com infokost.net

Kamis, 04 Agustus 2011

Heli Jatuh di Bitung, 10 Tewas

Pada Rabu malam, akhirnya diketahui helikopter tersebut jatuh di kawasan Gunung Dua, Bitung. Akibatnya, 10 orang tewas.

Sebanyak 10 orang yang delapan di antaranya adalah karyawan PT Nusa Halmahera Minerals (PT NHM) ini ikut dalam penerbangan helikopter milik PT Nyaman Air yang dikontrak oleh PT NHM. Helikopter tersebut dipiloti Edy Purwanto dengan tenaga mesin, Rumaidy.

Salah satu korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Prof Kandou Malalayang, Manado. Namun, korban bernama Dian R. Rudiansah akhirnya meninggal.

Menurut pernyataan pers Newcrest, "Dua orang warga Australia, dua warga Afrika Selatan, dan empat warga Indonesia merupakan penumpang dalam penerbangan tersebut, ditambah dua kru asal Indonesia."

Dugaan cuaca sebagai penyebab helikopter jatuh diungkapkan sejumlah pihak. “Pada saat lepas landas, jarak pandang di Bandara Sam Ratulangi sekitar 10 kilometer dengan cuaca di sekitar bandara dikategorikan aman untuk penerbangan,” ujar General Manager PT AP I Bandara Sam Ratulangi, Herry Sikado, dalam keterangan pers, Rabu, 3 Agustus 2011.

Kepala Stasiun Meteorologi Bandara Sam Ratulangi, Ahmad Mujahidin, menjelaskan bahwa di sekitar wilayah Dimembe, tempat helikopter hilang kontak, memang terjadi cuaca buruk dengan awan tebal disertai petir atau disebut Nimbocumulus.

“Keadaan cuaca itu tak layak untuk sebuah helikopter terbang. Biasanya pilot menghindarinya," ungkapnya.

Mujahidin sendiri mengakui jika cuaca ini memang terjadi tiba-tiba karena pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika terus memperbarui keadaan cuaca di radius 10 kilometer sekitar bandara. Informasi terakhir pada pukul 14.00 WITA sebelum keberangkatan helikopter nahas tersebut menyebutkan cuaca di wilayah bandara dalam keadaan baik dan layak terbang.

Sementara itu, Komandan Lapangan Udara Sam Ratulangi Letnan Kolonel Penerbang Jorry Koloay mengakui saat itu di wilayah Dimembe, Minahasa Utara, terjadi hujan lebat disertai petir (Thunderstorm Rain) dan adanya awan aktif di ketinggian 1.900 sampai 2.000 kaki.

"Kondisi cuaca Minut sekitar Dimembe sampai ke arah Timur terjadi Thunderstorm Rain dan ada awan aktif di ketinggian 1.900-2.000 feet sesuai data BMKG," jelas Koloay.

Mengenai layak atau tidaknya penerbangan dilakukan karena cuaca tersebut, menurut Koloay, itu tergantung pilihan sang pilot. Intinya pihak bandara melaporkan keadaan cuaca dan adanya komunikasi setiap estimate waktu.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
my other link Free download mp3 | facebookgenerator - hacking teknik | danger of smoking